Mengenal Server dan Storage Server

Mengenal Server dan Storage Server - Di era sekarang yang serba teknologi ini, sudah umum terlihat dimana-mana orang-orang mengantri di ATM, menggesek kartu kredit di swalayan, maupun mengakses internet melalui ponsel dengan teknologi 3G bahkan 4G. Jika dilihat secara sekilas, kita saat ini sedang menikmati sebuah fasilitas sistem informasi yang sangat simpel, relatif terjangkau dan selalu terkoneksi internet (online). 

Baca Juga : Mengenal Mikrotik dan Fungsinya

Tetapi dibalik semua kemudahan fasilitas tersebut terdapat satu infrastruktur jaringan komputer yang kompleks, yang terhubung satu sama lain. Infrastruktur ini bertugas untuk mengatur transfer informasi yang "rumit" yang tersebar secara luas lalu mengolah dan mengintegrasikannya menjadi satu fasilitas yang kita gunakan sehari-hari. Sistem infrastruktur ini menggunakan suatu perangkat berbasis komputer dalam jumlah yang cukup banyak, yang dihubungkan melalui satu jaringan telekomunikasi sehingga memungkinkan perangkat tersebut dapat berkomunikasi. Lalu ujungnya, infrastruktur ini akan diolah, diatur dan diawasi oleh sebuah komputer induk yang disebut sebagai server. Jadi, dalam hal ini server adalah sebuah terminal akhir yang mengkoordinasikan semua akivitas yang terjadi pada sistem infrastruktur tersebut.

Mengenal Server dan Storage Server


Pengertian Server


Pengertian server dalam arti khusus adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah sistem jaringan komputer. Sebuah server/web server didukung oleh prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, serta dilengkapi dengan sistem operasi khusus. Sistem operasi ini berbeda dengan sistem operasi yang biasa digunakan untuk windows, MacOS dll. Sistem Operasi dari server yaitu sistem operasi jaringan atau network operating system.


Fungsi Server


Fungsi server secara umum meliputi :
  • Menyimpan database dan aplikasi yang dibutuhkan oleh komputer client
  • Memberikan perlindungan firewall pada seluruh jaringan komputer
  • Memberikan keamanan dengan fitur security yang berbasis server
Selain itu server juga dapat digunakan untuk menjalankan software administratif, yaitu software yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya. Hal ini termasuk file atau printer, dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan. Di dalam sistem operasi server, umumnya terdapat berbagai macam service yang menggunakan arsitektur clien/server. Contoh dari service yang diberikan oleh server antara lain Mail Server, DHCP Server, HTTP Server, DNS Server, FTP Server dan lain sebagainya. 

Setiap sistem operasi server umumnya merangkai berbagai layanan tersebut atau bisa juga layanan tersebut diperoleh dari pihak ketiga. Setiap layanan tersebut akan merespons terhadap request dari klien. Contoh dari sistem operasi server yaitu Windows NT 3.51 dan dilanjutkan dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah Windows 2000 Server dan Windows Server 2003, lalu ada juga Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux. Pada umumnya, suatu server terhubung dengan client dengan kabel UTP dan sebuah Network Card yang biasanya berupa kartu PCI atau ISA.


Jenis Server


Ada beberapa jenis server kita dapat kategorikan, antara lain sebagai berikut :

  1. Server Aplikasi (application server), yaitu server yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam aplikasi yang dapat diakses oleh client.
  2. Server data (data server) server data sendiri digunakan untuk menyimpan data baik yang digunakan client secara langsung maupun data yang diproses oleh server aplikasi. 
  3. Server proxy (proxy server) Server proxy berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan melalui pengaturan proxy. Orang awam lebih mengenal proxy server untuk mengkoneksikan komputer client ke Internet.


Storage Server


Selain server kita juga perlu mengenal storage server untuk penyimpanan data. Storage server yaitu server yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data berkapasitas besar. Jenis server ini sekarang banyak dijual oleh berbagai vendor, seperti IBM, fujitsu, dell dan lainnya, juga banyak digunakan oleh perusahaan berbasis IT.

Storage Server juga bisa menjadi media untuk menjalankan fungsi server lain, seperti Database, Email Server, Server, FTP Server, Application Server atau Multimedia Server yang membutuhkan kapasitas penyimpanan bersama dan terpusat (shared & centralized data storage).

Mengenal Server dan Storage Server

Selain itu, untuk penggunaan storage server pada skala yang lebih kecil, dapat dilihat pada maraknya perangkat digital seperti HP, Digital Camera, PDA, MP3 Player, kita memerlukan sebuah sistem penyimpanan eksternal agar data-data dapat ditaruh pada tempat selain HDD (hard disk drive) didalam komputer. Sebagai contoh, pada saat ini sebuah smartphone saja telah memiliki resolusi 13 Megapixel, yang berarti sekali mengambil gambar menghasilkan file diatas 2 Megabytes. Menurut penelitian, rata-rata sesorang melakukan sekali sesi pemotretan dengan menyimpan minimal tiga gambar yang berarti 6 Megabytes. Itu artinya dalam satu bulan rata-rata sesorang secara kasar menghabiskan space sebesar 200 Megabytes, yang belum termasuk aplikasi atau file lain yang ada didalam HDD. 

Maka, dapat kita bayangkan apabila seorang profesional melakukan pengolahan file multimedia atau satu institusi global yang menghasilkan ratusan bahkan ribuan transaksi perhari seperti perbankan. Jadi, untuk itu diperlukan suatu perangkat penyimpanan tambahan (external storage) yang didedikasikan dalam suatu penyimpanan data. 

Baca Juga : Mengenal PoE (Power Over Ethernet) dan Fungsinya

Secara umum sebuah Storage Server memiliki fungsi sebagai berikut : 
  • Penyimpanan file-file secara umum (general storage) 
  • Multimedia File (Klip, Gambar, Lagu, Film) 
  • Backup Data 
  • Database 
  • Datashare Media (berbagi file dengan berbagai perangkat berbeda) 
Demikian artikel mengenai Mengenal Server dan Storage Server, semoga dapat bermanfaat bagi para sobat.

Post a Comment

0 Comments